ContohPendekatan Spasial : Contoh pendekatan keruangan atau spasial misalnya sebidang tanah berharga mahal karena tanahnya bersifat subur dan terletak di tempat yang strategis. Peneliti menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis. 2. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Analisis Ekologi Dalam Mengkaji Fenomena Geografi Pengetahuan Dasar Geografi = – = – = Untuk mempelajari suatu fenomena/gejala/peristiwa geosfer baik peristiwa alam maupun non alam, Geografi memiliki 3 macam pendekatan yang berciri khas Geografi yaitu pendekatan Keruangan Spatial Approach, pendekatan Lingkungan Ecologycal Approach, dan pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah Regional Complex Approach. Ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan secara terpadu dalam mengkaji permasalahan Geografi atau dalam kondisi tertentu cukup menggunakan salah satu saja. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam mengkaji fenomena alam/non alam secara Geografis adalah pendekatan Lingkungan. Pendekatan Lingkungan adalah pendekatan untuk mengkaji fenomena geografi dengan memperhatikan faktor interaksi antar organisme dan organisme dengan lingkungannya. Fokus utama pendekatan yang diadaptasi dari ilmu biologi ini menekankan pada faktor aktifitas manusia yang merubah susunan keruangan. Bentuk aktifitas manusia terjadi dalam bentuk interaksi antar manusia dan interaksi antara manusia dengan lingkungan. Baca Juga Pendekatan Geografi, Pendekatan Keruangan-Topikal, Pendekatan Keruangan-Aktifitas Manusia, Pendekatan Keruangan-Regional, Pendekatan Lingkungan, Pendekatan Kewilayahan. Contoh fenomena geosfer yang dikaji dengan pendekatan lingkungan misalnya adalah Tingginya Produktifitas Pertanian Di Pulau Bali Siapa yang tak tahu dengan Bali, salah satu pulau di wilayah Indonesia yang memiliki pesona alam dan budaya yang luar biasa. Pesona hebat tersebut membuat pulau ini begitu terkenal di dunia dan membuat banyak orang dari negara lain berduyun-duyun untuk menyaksikan keindahan Bali. Hal ini menyebabkan potensi Bali di bidang pariwisata begitu maju pesat dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang besar. Pertumbuhan penduduk dan kegiatan industri pariwisata yang begitu pesat di pulau Bali pada satu sisi membuat banyak terjadi alih fungsi lahan. Salah satu yang terkena imbas adalah alih fungsi lahan pertanian ke bentuk aktifitas lahan yang lain menyebabkan terjadinya penyempitan lahan pertanian. Namun siapa sangka produktifitas pertanian di pulau Bali tetap tinggi. Berdasarkan data BPS tahun 2018, Bali merupakan daerah dengan rata-rata produktifitas pertanian tertinggi di Indonesia yang hampir mencapai 6 ton perhektare GKG Gabah Kering Giling. Tingginya produktifitas pertanian di Bali tersebut dalam ilmu Geografi jika dikaji dengan pendekatan Lingkungan adalah dengan memperhatikan Faktor Aktifitas Manusia Dengan Lingkungan Alam Dalam Mengolah Lahan Pertanian Di Bali. Lahan pertanian di pulau Bali banyak tersebar di bagian utara pada daerah tersebut merupakan daerah surplus pertanian. Dari gambar peta Daya Dukung Lahan Pertanian dan Ekonomi berikut ini dapat diketahui wilayah surplus daya dukung pertanian mayoritas terdapat di kabupaten Buleleng. Daya dukung yang surplus ini mengindikasikan tingginya potensi wilayah tersebut untuk kegiatan pertanian. Kemudian berdasarkan peta morfologi pulau Bali berikut ini diketahui sebagian besar wilayah yang memiliki surplus daya dukung pertanian di buleleng memiliki topografi kasar dengan kemiringan lereng menghadap ke laut Bali. Kondisi topografi yang kasar dengan banyaknya relief-relief permukaan bumi yang memiliki sudut kemiringan besar berpotensi menyebabkan tingginya proses erosi pada lapisan tanah bagian atas. Padahal lapisan tanah bagian atas adalah lapisan tanah yang penting untuk kegiatan pertanian dengan banyaknya humus dan kandungan unsur hara didalamnya. Untuk mengurangi laju erosi permukaan tanah maka sistem penanaman di lahan pertanian di Bali dibuat mengikuti garis kontur contour farming dan dan lahan pertanian dimekanisasi dengan dibuat berundak-undak terasering. Agar produktifitas pertanian tinggi petani juga menerapkan standar-standar peningkatan hasil pertanian secara intesif, misalnya dengan pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah, pemberian pupuk dan sebagainya. Salah satu usaha peningkatan produktifitas pertanian di bali adalah dengan sistem irigiasi terstruktur yang disebut dengan Subak. Berbagai cara pengolahan lahan pertanian tersebut menyebabkan produktifitas pertanian di Bali memiliki rata-rata tertinggi di Indonesia. Cara-cara pengolahan lahan tersebut dalam pendekatan Lingkungan ilmu Geografi merupakan bentuk aktifitas manusia terhadap alam atau lingkungan sekitarnya. Faktor Interaksi Antar Manusia Dalam Mengelola Dan Meningkatkan Produktifitas Pertanian Di Bali Metode pengairan sawah tradisional di Bali SUBAK begitu terkenal di dunia dan oleh UNESCO ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Subak tidak hanya berupa bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dalam usaha meningkatkan produktifitas lahan pertanian, tetapi juga merupakan bentuk interaksi antar manusia dalam hal ini petani di Bali untuk bekerjasama agar hasil pertanian tetap tinggi. Subak adalah sebuah organisasi yang dimiliki oleh masyarakat petani di Bali yang khusus mengatur tentang manajemen atau sistem pengairan/irigasi sawah secara tradisional. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Subak adalah suatu lembaga sosial masyarakat di daerah pertanian di Bali. Dalam Subak dibentuk struktur kepengurusan yang terdiri atas Pengurus Pakaseh/Kelian Kepala Subak Pangliman/Petajuh Wakil Kepala Subak Penyarikan/Juru Tulis Sekretaris Subak Petengen/Juru Raksa Bendahara Kasinoman/Jura Arah/Juru Uduh/Juru Tibak Kehumasan Pemangku Urusan Ritual Adat Kelompok Sekaa Sekaa Numbeg kelompok yang mengatur hal pengolahan tanah Sekaa Jelinjingan kelompok yang mengatur pengolahan air Sekaa Sambang kelompok yang mengawasi air dari pencurian, menangkap binatang perusak/hama Sekaa Memulih/nandur kelompok yang bertugas dalam hal penanaman bibit padi Sekaa Mejukut kelompok yang bertugas menyiangi padi Sekaa Manyi kelompok yang bertugas menuai/memotong/mengetam padi Sekaa Bleseng kelompok yang bertugas mengangkut hasil panen dari sawah ke lumbung Melalui sistem Subak, para petani medapatkan bagian air sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh musyawarah dari warga/krama subak dan tetap dilandasi oleh filosofi Tri Hita Karana Tiga Penyebab Kebahagiaan dan Kesejahteraan. Maka dari itu, kegiatan dalam organisasi/perkumpulan Subak tidak hanya meliputi masalah pertanian atau bercocok tanam saja, tetapi juga meliputi masalah ritual dan peribadatan untuk memohon rejeki dan kesuburan. Organisasi Subak merupakan organisasi otonom yang terdapat di setiap wilayah pertanian di Bali. Dalam kajian ilmu Geografi, pendekatan Lingkungan yang digunakan untuk menganalisis Subak ini menekankan pada interaksi antar manusia petani dalam usahanya meningkatkan produktifitas pertanian. = – = – = Untuk memahami pendekatan ekologi dalam bentuk presentasi video dapat anda klik icon menuju link Youtube berikut ini. Sumber Tulisan Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Bandung Alumni Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung Private Publishing Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung Alumni Sya, Ahman. 2011. Pengantar Geografi. Bandung LPPM Bina Sarana Informatika Suharyono dan Moch. Amien. 2013. Pengantar Filsafat Geografi Yogyakarta Ombak Yunus, 2008. Konsep Dan Pendekatan Geografi Memaknai Hakekat Keilmuannya. Disampaikan dalam sarasehan Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Geografi Indonesia. Yogyakarta Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada = – = – = Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritik dan sarannya Selamat belajar. Semoga bermanfaat.
PendekatanGeografi Pendekatan keruangan, menganalisis gejala geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisisnya meliputi faktor
Ilustrasi gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam berbagai peristiwa alam. Foto PixabayGejala geografi dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam berbagai hal, antara lain dalam persebaran pemukiman, persebaran pusat-pusat aktivitas penduduk, peristiwa alam, dan masih banyak buku Geografi untuk SMA Kelas X oleh Amir Khosim dkk 2008 14, gejala geografi adalah suatu rangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu sama lain. Gejala-gejala geografi inilah yang mampu memengaruhi kehidupan manusia dalam kesehariannya. Apa saja gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkapnya berikut alam yang mengalami berbagai gejala geografi. Foto PixabayGejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hariDikutip dari buku Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X SMA karya Hartono 2007 21, gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari dibagi menjadi lima macam, di antaranya adalah sebagai yang terjadi pada lapisan atmosfer, biasanya berkaitan dengan perubahan musim maupun iklim. Gejala ini mampu memengaruhi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, seperti Komoditas yang akan ditanam di sawah. Contohnya, ketika musim kemarau para petani memilih untuk menanam palawija, sedangkan ketika musim hujan petani akan menanam pakaian yang dikenakan penduduk. Contohnya, penduduk yang bertempat tinggal di wilayah yang beriklim dingin, pasti akan menggunakan pakaian berbahan tebal. Sebaliknya, di daerah beriklim panas, penduduknya pasti akan menggunakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat. Gejala pada hidrosfer adalah gejala yang berkaitan dengan air, baik itu air tanah, air permukaan, atau air laut. Gejala ini mampu memengaruhi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, seperti Besar kecilnya volume limpasan air permukaan selain dipengaruhi oleh curah hujan dan penggunaan lahan oleh kecilnya volume cadangan air tanah dipengaruhi oleh banyak sedikitnya lahan terbuka untuk peresapan air ke dalam tanah. Semakin boros manusia dalam menggunakan lahan, maka semakin sedikit pula volume air tanah yang terkandung di gejala pada hidrosfer yang berkaitan dengan cadangan air di alam semesta. Foto PixabayGejala pada litosfer ini berkaitan dengan kondisi tanah, baik jenis batuan, jenis tanah, dan lain sebagainya. Gejala pada litosfer mampu memengaruhi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, seperti Untuk mengurangi tingkat pengikisan tanah erosi pada lahan miring, maka metode konservasi seperti terasering dapat lahan harus memperhatikan daya dukung atau kemampuan lahannya untuk menghindari penurunan daya dukung lahan. Contohnya ketika ingin membuat sebuah kawasan perumahan elite, pastikan terlebih dahulu lapisan tanah di bawahnya, bukan berada di atas tanah yang pada biosfer ditunjukkan dengan adanya keragaman flora dan fauna, yang berdampak pada keanekaragaman konsumsi bahan pangan manusia. Gejala pada biosfer ditunjukkan pada fenomena berikut ini. Daerah penghasil padi mayoritas penduduknya pasti mengkonsumsi nasi dari beras. Sementara itu, di daerah penghasil jagung, mayoritas penduduknya menjadikan jagung sebagai sumber hewan juga bisa berpengaruh. Misalnya, di Indonesia penggunaan hewan seperti kuda, sapi, dan kerbau dapat membantu meringankan pekerjaan pada antroposfer berkaitan dengan interaksi manusia satu dengan manusia lainnya. Foto Pixabay5. Gejala pada AntroposferGejala pada antroposfer berkaitan dengan kehidupan manusia dalam menjalankan kebiasaan, adat, dan budaya. Hal inilah yang menjadikan adanya perbedaan interaksi antara satu daerah dengan daerah adanya perbedaan ini bukan menjadi sebuah kelemahan. Justru manusia akan saling menguatkan, membutuhkan, hingga tolong-menolong terhadap sesama. Sebutkan salah satu peristiwa yang dipengaruhi gejala pada atmosfer!Sebutkan salah satu gejala yang terjadi pada hidrosfer!Apa yang dimaksud dengan gejala antrosposfer?
Pendekatanekologi adalah suatu metode analisis yang menekankan pada hubungan antara manusia dan kegiatan lingkungannya, sehingga manusia dan berbagai kegiatannya selalu menjadi fokus analisis dalam keterkaitannya dengan lingkungan abiotik, biotik, maupun sosial, ekonomi dan kulturalnya. Manusia dalam hal ini tidak boleh diartikan sebagai
Gejala Atmosfer - Pengaruh perubahan suhu udara terhadap kebiasaan tingkah laku makhluk hidup. - Pengaruh angin laut terhadap banyaknya curah hujan, dan amplitudo suhu harian. - Cuaca dan Iklim yang berpengaruh pada vegetasi tumbuhan juga berpengaruh terhadap pola kehidupan manusia. Gejala Lithosfer - Adanya pertemuan gunung muda- Relief dan tanah yang terjal serta penuh dengan Daerah yang berkapur biasanya banyak ditemukan di gua-gua alam. Gejala Hidrosfer - Banyaknya penguapan, curah hujan tinggi. - Intensitas dan besarnya hujan sangat berpengaruh terhadap ketinggian permukaan air tanah. Gejala Biosfer -Hewan yang hidup di air pada umumnya bernafas dengan insang. - Di daerah padang pasir sangat jarang ditemukan hewan dan tumbuhan. Gejala Antroposfer - Kelebihan penduduk mendorong migrasi keluar. - Besarnya angka kelahiran di banding kematian menyebabkan ledakan penduduk.
ContohPendekatan Ekologi Penebanagan hutan secara liar Penambangan liar Banjir juga dipengaruhi oleh faktor aktivitas manusia Longsor juga dipengaruhi oleh faktor aktivitas manusia Negara maju mengembangkan pertanian modern Pertanian rumput laut Polusi yang terjadi di sungai Pulau kecil yang tenggelam Penggenangan pada area permukiman
Kali ini kita akan membahas lengkap mengenai pendekatan geografi yang sering digunakan oleh peneliti dan praktisi serta juga sering dipelajari dalam dunia pendidikan baik di SMA maupun juga di perkuliahan. Kebanyakan orang, ketika mendengar kata “geografi”, hal yang paling terbayangkan pertama kali adalah mempelajari masalah bumi, samudera, benua, lapisan bumi, gunung berapi dan lain sebagainya. Padahal ya, pada kenyataannya geografi ini sangat luas sekali untuk dipelajari. Supaya lebih memahami tentang ilmu geografi, baca dahulu artikel yang mengulas Ilmu Geografi dan Cabang Ilmunya. Salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu geografi adalah pendekatan untuk mempelajari ilmu geografi itu sendiri. Ingin tau lebih mengenai ini ? Yuk, langsung saja pada pembahasan utamanya ya. Daftar Isi 1Pengertian Pendekatan Geografi3 Pendekatan Geografi1. Pendekatan Keruangan2. Pendekatan Ekologi3. Pendekatan Kompleks Wilayah Pengertian Pendekatan Geografi Secara umum, pendekatan geografi merupakan sebuah cara pandang terhadapat ilmu geografi dalam hal mengkaji dan memahami sebuah gejala yang ada di fenomena geosfer. Pada kenyataannya, setiap ilmu pasti memiliki pendekatannya masing-masing untuk menganalisis sebuah fenomena begitu juga ilmu geografi. Terdapat 3 pendekatan dalam ilmu geografi, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi dan juga pendekatan wilayah kompleks. 1. Pendekatan Keruangan Pendekatan yang pertama digunakan adalah pendekatan keruangan, yaitu pendekatan yang mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Sebagai contoh untuk pendekatan keruangan adalah untuk pembukaan sebuah pemukiman baru yang berpotensi menjadi padat penduduk, maka hal yang harus dipertampangkan adalah semua hal yang berkaitan dengan wilayah yang digunakan. Aspek ini mulai dari kondisi tanah, kondisi bencana, air tanah dan lain sebagainya. 2. Pendekatan Ekologi Pendekatan geografi yang kedua adalah pendekatan ekologi. Pendekatan ini mengkaji sebuah fenomena dibandingkan dengan interaksi antara organisme hidup dan lingkungan yang menjadi objek kajiannya. Jadi, hal yang paling menonjol adalah bagaimana cara mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut. Manusia tergantung kepada alam Manusia menguasai alam Manusia saling mempengaruhi ala 3. Pendekatan Kompleks Wilayah Nah, yang terakhir adalah pendekatan analisis kompleks wilayah. Pendekatan ini merupakan pendketan yang spesifik pada hubungan atau interaksi antarwilayah yang saling membutuhkan dan kerjasama. Misalnya yang paling mudah adalah adanya perdangan yang terjadinya pertukaran antar kebutuhan komoditas. Pertukaran ini terjadi karena setiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam produksi hasil kekayaan alamnya. Sebenarnya, penjelasan diatas sudah sangat Aku singkat sedemikian rupa supaya tidak panjang dan bertele-tele. Semoga mudah dipahami ya. Artikel Terkait Lainnya Memahami Apa itu Penginderaan Jauh Budaya Lokal Adalah Pertanyaan Umum Apa yang dimaksud dengan pendekatan keruangan?Pendekatan keruangan , yaitu upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan kewilayahan?Kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan,dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakteristik wilayah yang khas dan dapat dibedakan satu sama lain. Pendekatan spasial adalah suatu?Metode untuk memahami gejala tertentu agar mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam melalui media ruang yang dalam hal ini variabel ruang mendapati posisi utama dalam setiap analisis
Tuliskancontoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi! SD Tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan FY. Fajrin Y. 25 Januari 2022 13:49. Pertanyaan. Tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi! Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba
- Pendekatan geografi yang digunakan dalam mengkaji hubungan antara organisme dan lingkungannya adalah pendekatan ekologi kelingkungan. Dalam mengkaji hubungan organisme dengan lingkungannya, pendekatan ekologi ini memakai sejumlah konsep pendekatan ekologi Dikutip dari jurnal Tinjauan Pendekatan Ekologi tentang Perilaku Pengasuhan Orangtua 2004 oleh Budi Andayani, berikut pengertian pendekatan ekologi "Pendekatan ekologi adalah perspektif yang mempelajari perkembangan organisme dengan memperhatikan berbagai faktor lingkungan yang ada." Pendekatan ini memandang manusia sebagai bagian dari suatu sistem. Sehingga manusia dan lingkungannya akan senantiasa juga Perbedaan antara Pendekatan Keruangan dan Ekologi Dalam konteks geografi, pendekatan ekologi adalah pendekatan yang menganalisis keterkaitan fenomena geosfer dengan variabel lingkungan yang ada. Pendekatan ini sering juga disebut pendekatan kelingkungan atau ecological approach. Dilansir dari situs Taki Government College, pendekatan ekologis adalah prinsip dasar yang mempelajari interaksi timbal balik organisme dengan lingkungannya. Oleh karena itulah, dalam fenomena geosfer, manusia dianggap sebagai bagian integral dari lingkungan sekitar. Jika disimpulkan, pendekatan ekologi adalah pendekatan yang mempelajari hubungan dan perkembangan organisme dalam lingkungan.
Pasalnyaprinsip ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang terjadi di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. Soal Pendekatan Geografi dan Cara Menjawabnya. Kali ini saya akan coba membahas cara menjawab soal pendekatan geografi di Ujian Nasional Geografi. Bulan Mei 2015 terjadi longsor di Banjarnegara dan
Pendekatan geografi dan contohnya – Ilmu geografi merupakan ilmu yang membahas mengenai gejala alam dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi. Pengertian geografi menurut para ahli juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan alam sekitarnya serta interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Secara umum, pembagian ruang lingkup geografi bisa dibedakan menjadi geografi fisik, geografi sosial dan geografi regional. Dalam ilmu dan konsep geografi juga ada beberapa langkah dan metode pembelajaran khusus yang dikenal sebagai pendekatan geografis. Pengertian pendekatan geografi adalah langkah dan metodologi khusus untuk melakukan analisa dan memahami bermacam-macam gejala serta fenomena geosfer, terutama pada interaksi antara makhluk hidup terhadap lingkungannya. Macam-macam pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi juga didasarkan pada prinsip geografi yang meliputi prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi. Dengan begitu, metode dalam ilmu geografi juga saling bersinergi. Pendekatan Geografi dan Contohnya Ada 3 tiga pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan spasial, pendekatan lingkungan ekologi dan pendekatan kompleks wilayah regional. Berikut akan dijelaskan pendekatan geografi dan contohnya secara lengkap. 1. Pendekatan Spasial Keruangan Pendekatan keruangan atau spacial analysis merupakan pendekatan yang khas dalam ilmu geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek geografi secara spasial atau keruangannya. Dalam pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti juga harus memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksinya. Pada akhirnya, diharapkan akan didapatkan manfaat bagi manusia terkait dengan pendekatan spasial geografis ini baik dalam aspek hidrologi, pedologi dan klimatologi. Contoh Pendekatan Spasial Contoh pendekatan keruangan atau spasial misalnya sebidang tanah berharga mahal karena tanahnya bersifat subur dan terletak di tempat yang strategis. Peneliti menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis. 2. Pendekatan Ekologi Lingkungan Pendekatan ekologi didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini adalah untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Aspek yang diteliti dalam pendekatan lingkungan antara lain adalah interaksi komponen fisikal alamiah dan nonfisik sosial. Selain itu, pendekatan geografi ini juga berfokus pada perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi secara mandiri tanpa keterkaitan. Contoh Pendekatan Ekologi Contoh pendekatan ekologi dapat dilihat pada fenomena banjir di suatu daerah. Fenomena ini bisa diidentifikasi melalui tahapan-tahapan dalam pendekatan ekologi yang hasilnya kemudian dapat dianalisa untuk menemukan solusi masalah. Identifikasi yang dilakukan meliputi identifikasi kondisi fisik, identifikasi sikap dan perilaku masyarakat serta analisis interaksi. Pertama dilakukan identifikasi fisik untuk menemukan kondisi fisik lingkungan yang mendorong terjadinya fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis tanah, curah hujan dan kondisi bangunan di daerah banjir tersebut. Kemudian dilakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat untuk menemukan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut, misalnya alih fungsi lahan pertanian, penggundulan hutan, kebiasaan membuang sampah dan pola pemukiman yang dibangun di daerah tersebut. Terakhir dilakukan analisa interaksi ekologi terkait hubungan antara identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa untuk menemukan alternatif pemecahan masalah. 3. Pendekatan Regional Kompleks Wilayah Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah dilakukan dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif. Secara umum, pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan spasial dan ekologi. Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Nantinya hasil pendekatan studi wilayah kemudian tertuang menjadi peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi. Contoh Pendekatan Regional “ Contoh pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau bangunan harus dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah rawan banjir atau dekat pantai maka fondasi akan lebih ditinggikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut. Nah demikianlah referensi mengenai 3 macam pendekatan geografis dan contohnya beserta pengertian dan penjelasan lengkapnya. Semoga referensi geografi tersebut bisa menambah wawasan.
3ygPS. dxxx2wfgk9.pages.dev/58dxxx2wfgk9.pages.dev/89dxxx2wfgk9.pages.dev/73dxxx2wfgk9.pages.dev/398dxxx2wfgk9.pages.dev/309dxxx2wfgk9.pages.dev/510dxxx2wfgk9.pages.dev/185dxxx2wfgk9.pages.dev/383
tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi